Obat Untuk Menetralisir Narkoba
Obat untuk Mencegah Pengeroposan Tulang
Selain perubahan gaya hidup, pilihan obat tertentu dapat mencegah tulang keropos. Berikut adalah pilihan obat tersebut:
Bifosfonat bekerja dengan mengurangi aktivitas osteoklas, yang memperlambat pergantian tulang atau pengangkatan tulang tua dan meningkatkan kekuatan tulang dan kepadatan tulang. Beberapa bifosfonat, seperti Fosamax (alendronate) dan Actonel (risedronate), dikonsumsi sebagai tablet harian atau mingguan, sedangkan Boniva (ibandronate) diminum setiap bulan untuk mencegah dan mengobati keropos tulang. Konsumsi bifosfonat dapat menciptakan efek samping antara lain nyeri tulang, sendi, atau otot, mual, kesulitan menelan, dan mulas.
Obat yang termasuk hormon paratiroid adalah Forteo (teriparatide) dan Tymlos (abaloparatide), yang membantu tubuh membangun tulang baru. Penggunaan obat tersebut dilakukan dengan cara disuntikkan ke tubuh setiap hari selama 18 bulan hingga dua tahun.
Ini adalah obat yang dapat membangun kembali tulang dan berpotensi membalikkan osteoporosis. Keamanan jangka panjang obat ini masih belum jelas, yang merupakan salah satu alasan seseorang hanya dapat meminumnya selama dua tahun. Selama pengujian kedua obat ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tulang pada penelitian pada hewan.
Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal untuk osteoporosis termasuk Prolia (denosumab) dan obat baru Evenity (romosozumab). Prolia diberikan melalui suntikan setiap enam bulan, dan bekerja dengan menghambat pematangan osteoklas, yang melindungi tulang dari degradasi dan memperlambat perkembangan penyakit.
Evenity adalah antibodi monoklonal yang merupakan terobosan dalam pengobatan osteoporosis, baik untuk membangun tulang maupun mengurangi pengeroposan tulang. Penggunaannya disuntikkan sebulan sekali selama setahun, dan bekerja dengan cara memblokir sclerostin, protein yang terlibat dalam remodeling tulang. Mengonsumsi evenity diduga dapat meningkatkan risiko masalah jantung dan stroke.
Terapi penggantian estrogen dilakukan untuk pencegahan osteoporosis karena peran hormon ini dalam memproduksi tulang. Sering kali pasien perempuan mulai menggunakan estrogen untuk pengobatan hot flash yang parah sekitar waktu menopause dan merasa lebih baik setelahnya.
Namun, ada kekhawatiran tentang peningkatan risiko kanker payudara dan masalah kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, stroke, dan pembekuan darah. Itulah sebabnya, direkomendasikan untuk menggunakan terapi estrogen ini dalam jangka pendek atau sesuai dengan rekomendasi dokter. Terapi estrogen tidak digunakan untuk mengobati laki-laki yang mengalami keropos tulang.
Kalsitonin adalah obat yang dulunya digunakan untuk masalah keropos tulang. Namun, untuk saat ini kalsitonin jarang diresepkan, karena ada kekhawatiran terjadi peningkatan risiko kanker terkait penggunaan kalsitonin jangka panjang.
Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini dokter akan memberikan rekomendasi dan mendiskusikan efek samping serta mempertimbangkan apakah efek sampingnya layak untuk hasil akhir pengobatan.
Konsultasikan masalah kesehatanmu lewat aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa buat janji ketemu dengan dokter di rumah sakit pilihan lewat Halodoc. Belum punya aplikasinya? Jangan ragu untuk download langsung ya!
“Ada beberapa pilihan obat untuk mencegah keropos tulang, mulai dari terapi hormon, bifosfonat, paratiroid, antibodi monoklonal, kalsitonin dan lain-lain. Walaupun obat-obatan ini dapat mencegah dan mengatasi keropos tulang, ada efek samping yang perlu diketahui. Dokter akan merekomendasikan obat sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.”
Halodoc, Jakarta – Tanda pertama tulang mengalami keropos adalah menurunnya kepadatan tulang yang ditandai dengan patah tulang, di pinggul, lengan bawah, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Pertambahan usia dapat menempatkan seseorang mengalami risiko tulang keropos. Pada orang dewasa, tulang mengalami proses penghancuran dan pembentukan kembali yang terus-menerus, yang disebut remodeling.
Hormon androgen dan estrogen berperan dalam keseimbangan memecah dan membangun kembali tulang. Seiring bertambahnya usia, kadar hormon ini mengalami penurunan, sehingga tulang lebih cepat keropos akibatnya tulang menjadi lemah dan rentan. Gaya hidup dan konsumsi obat tertentu dapat membantu mencegah tulang mengalami pengeroposan.
Suplemen vitamin D dan kalsium
Hampir setiap obat yang diresepkan dokter untuk melindungi tulang Anda akan dibarengi juga dengan pemberian suplemen kalsium dan vitamin D. Kombinasi antara obat resep dan suplemen kedua vitamin ini dibutuhkan untuk memaksimalkan efek pengobatan osteoporosis.
Orang dewasa muda memerlukan asupan sekitar 1.000 miligram kalsium per hari untuk menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Apabila Anda saat ini berusia 51 ke atas dan memiliki osteoporosis, Anda perlu mengonsumsi suplemen kalsium berdosis 1.200 miligram per hari.
Meski begitu, penggunaan suplemen kombinasi kalsium dan vitamin D tentu saja harus berdasar resep dokter. Jika tidak, suplemen ini dikhawatirkan dapat mengganggu kerja obat osteoporosis yang lainnya.
Suplemen yang berisi kombinasi kalsium dan vitamin D memiliki efek samping, yaitu:
Suplemen baik dikonsumsi ketika Anda tidak bisa mendapatkan cukup asupan kalsium dan vitamin D harian. Namun, akan selalu lebih baik untuk mengutamakan perolehan kalsium dan vitamin dari makanan.
Sumber kalsium dan vitamin D bisa didapat dari makanan dan minuman seperti ikan, brokoli, bayam, kacang almond, susu dan buah jeruk.
Pilihan obat untuk mengatasi osteoporosis
Perlu diketahui sebelumnya bahwa penggunaan obat-obatan osteoporosis pada dasarnya hanya dapat membantu meringankan gejala, memperlambat proses pengeroposan tulang, memperkuat tulang, dan mencegah terjadinya patah tulang. Beberapa obat-obatan tersebut antara lain:
Salah satu jenis obat yang utamanya digunakan untuk mengatasi osteoporosis adalah bifosfonat. Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal berjudul Theurapetic Advances in Chronic Disease, kelas obat ini dapat membantu mencegah terjadinya patah tulang akibat tulang yang sudah keropos.
Salah satu obat yang termasuk ke dalam kelas obat bifosfonat adalah alendronat. Obat ini bekerja dalam memperlambat laju pengeroposan tulang, sehingga mencegah patah tulang.
Biasanya, alendronat digunakan sebagai pengobatan untuk tulang keropos yang disebabkan oleh menopause, atau penggunaan steroid berlebih. Obat ini juga sering diresepkan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami patah tulang karena sudah tulang sudah keropos.
Selain alendronat, ada pula beberapa obat lain yang termasuk ke dalam kelas bifosfonat, di antaranya:
Dalam penggunaannya sebagai obat osteoporosis, obat yang tergolong ke dalam bifosfonat dapat memberikan efek samping berupa:
Denosumab adalah salah satu jenis obat osteoporosis yang biasanya diberikan pada pasien yang tidak bisa menggunakan bifosfonat sebagai pengobatan yang efektif. Obat ini diberikan dalam bentuk injeksi.
Jika dibandingkan dengan bifosfonat, obat osteoporosis ini dapat lebih efektif dalam meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
Umumnya, denosumab digunakan untuk mengatasi osteoporosis pada wanita yang telah mengalami menopause. Selain itu, obat ini juga diberikan pada pasien osteoporosis yang memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi dibanding orang lain.
Denosumab juga bisa digunakan untuk mengatasi osteoporosis yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan steroid selama kurang lebih 6 bulan lamanya. Obat ini juga bisa diberikan kepada pasien osteoporosis yang juga mengalami kanker prostat atau kanker payudara.
Obat ini termasuk ke dalam golongan obat selective oestrogen receptor modulators (SERMs). Menurut National Health Security, SERMs memberikan efek pada tulang yang sama dengan hormon estrogen. Obat osteoporosis ini membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang, khususnya pada tulang belakang.
Raloxifene adalah satu-satunya SERM yang efektif dalam mengobati osteoporosis. Obat osteoporosis ini dikonsumsi dengan cara diminum setiap hari, akan tetapi ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, termasuk:
Teriparatide (Forteo) biasa diperuntukkan untuk mengatasi osteoporosis yang tingkatannya sudah parah dan sudah tidak bisa lagi diatasi dengan obat lainnya. Obat osteoporosis ini menstimulasi sel-sel tubuh dalam proses pembentukan tulang sehingga tulang semakin kuat.
Obat ini biasanya akan diresepkan oleh dokter, dan hanya bisa digunakan dalam jangka waktu 18 bulan. Jika pengobatan menggunakan teriparatide telah usai, dokter akan meresepkan obat lainnya untuk memastikan bahwa tulang baru yang terbentuk tetap terjaga kepadatannya.
Rekomendasi Obat Mabuk Perjalanan
Nah, inilah rekomendasi obat-obatan yang dapat mengatasi mabuk perjalanan selama mudik lebaran nanti:
Antimo adalah obat mabuk perjalanan yang mengandung dimenhydrinate. Obat ini dapat mengatasi mual, muntah, dan pusing akibat mabuk perjalanan. Obat ini juga dapat digunakan sebagai terapi vertigo atau pusing.
Dimenhidrinat bekerja dengan menghambat produksi dan kerja histamin, sehingga dapat mencegah stimulasi saraf di otak dan telinga yang dapat menyebabkan kondisi mabuk perjalanan tersebut.
Bacalah aturan pakai berikut sebelum dikonsumsi:
Obat mabuk perjalanan ini dapat diminum 30 menit sebelum bepergian. Jika perlu, diulangi tiap 4 jam sekali.
Kisaran harga: Rp6.000 per strip.
Dapatkan Antimo 50 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc
Jika Si Kecil susah meminum obat lantaran rasanya yang pahit, maka Antimo Anak Rasa Strawberry ini bisa jadi pilihan. Obat ini mengandung dimenhidrinat 12,5 mg yang dapat mengatasi mabuk dan muntah selama perjalanan.
Gunakan obat ini 30 menit sebelum bepergian dan lebih baik setelah makan. Dosisnya, yaitu:
Selain meminum obat, kamu bisa lakukan beberapa tips ini untuk mencegah mabuk perjalanan saat mudik: “Cara Mencegah Mabuk Perjalanan saat Arus Balik Mudik”.
Rentang harga: Rp8.700 – Rp16.900 per box.
Dapatkan Antimo Anak Rasa Strawberry 5 ml 10 Sachet di Toko Kesehatan Halodoc.
Selain strawberry, Antimo juga memiliki rasa jeruk yang manis dan enak. Masalah muntah, mual, dan pusing anak kini dapat diatasi dengan meminum Antimo Anak sachet ini, sehingga Ibu tidak perlu pusing memantau anak setiap saat.
Sebaiknya, obat ini diminum sebelum bepergian, sekitar 30 menit. Tapi, alangkah baiknya dikonsumsi saat si kecil selesai makan.
Ibu bisa mengikuti dosis penggunaan di bawah ini:
Rentang harga: Rp8.700 – Rp15.800 per box.
Dapatkan Antimo Anak Rasa Jeruk 5 ml 10 Sachet di Toko Kesehatan Halodoc.
Obat mabuk perjalanan selanjutnya adalah Dramamine 50 mg 10 Tablet yang mengandung dimenhidrinat 50 mg.
Kandungan ini merupakan golongan antihistamin yang bekerja menghambat stimulasi saraf tertentu di otak dan telinga, sehingga dapat meredakan dan mencegah gejala mabuk perjalanan, seperti mual, muntah, dan pusing.
Obat ini sudah boleh dikonsumsi mulai dari usia 6 tahun ke atas dengan dosis tertentu:
Untuk mencegah mabuk perjalanan, dapat diminum 30 menit sebelum berangkat.
Kisaran harga: Rp25.300 per strip.
Dapatkan Dramamine 50 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Mual dan muntah akibat mabuk perjalanan, morning sickness, refluks esofagitis, radiasi, induksi kemoterapi, hingga pasca operasi dapat diobati dengan Primperan Tablet.
Obat ini mengandung metoclopramide yang bekerja menghambat stimulus otot polos kolinergik dan meningkatkan pengosongan lambung, sehingga rasa mual dan muntah berkurang.
Pastikan obat diminum dalam keadaan perut kosong atau 30 menit sebelum makan. Berikut aturan dosisnya:
Rentang harga: Rp17.700 – Rp18.500 per tablet.
Dapatkan Primperan 10 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Obat mabuk perjalanan terakhir yang bisa kamu pilih adalah Herbavomitz 4 Tablet. Ini merupakan obat herbal yang berasal dari tanaman jahe emprit dan diproses melalui teknologi Advanced Fractionation Technology.
Kamu dapat menggunakan herbal ini untuk mengatasi kembung dan mual akibat mabuk perjalanan. Konsumsilah 1-3 tablet sehari.
Rentang harga: Rp4.600 – Rp9.600 per strip.
Dapatkan Herbavomitz 4 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Jika masih mual, cobalah terapkan beberapa cara ini untuk mengatasinya: “Mual saat Mudik, Coba Atasi dengan Cara Ini”.
Itulah rekomendasi obat mabuk perjalanan yang dapat dikonsumsi sebelum bepergian dengan mobil, pesawat, ataupun kapal. Temukan obat-obatan dengan mudah dan praktis di Toko Kesehatan Halodoc. 100% produknya asli dan obat sampai dalam 1 jam!
“Ada beberapa pilihan obat untuk mencegah keropos tulang, mulai dari terapi hormon, bifosfonat, paratiroid, antibodi monoklonal, kalsitonin dan lain-lain. Walaupun obat-obatan ini dapat mencegah dan mengatasi keropos tulang, ada efek samping yang perlu diketahui. Dokter akan merekomendasikan obat sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.”
Halodoc, Jakarta – Tanda pertama tulang mengalami keropos adalah menurunnya kepadatan tulang yang ditandai dengan patah tulang, di pinggul, lengan bawah, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Pertambahan usia dapat menempatkan seseorang mengalami risiko tulang keropos. Pada orang dewasa, tulang mengalami proses penghancuran dan pembentukan kembali yang terus-menerus, yang disebut remodeling.
Hormon androgen dan estrogen berperan dalam keseimbangan memecah dan membangun kembali tulang. Seiring bertambahnya usia, kadar hormon ini mengalami penurunan, sehingga tulang lebih cepat keropos akibatnya tulang menjadi lemah dan rentan. Gaya hidup dan konsumsi obat tertentu dapat membantu mencegah tulang mengalami pengeroposan.
Pilihan Obat Tidur yang Aman
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengatasi insomnia. Semua jenis tersebut harus kamu minum sesaat sebelum tidur dan kombinasikan dengan praktik tidur yang baik.
Berikut ini pilihan obat tidur yang biasanya direkomendasikan dokter untuk mengobati insomnia:
Supaya tidak salah memilih obat, sebaiknya hubungi dokter.
Berikut Daftar Dokter Spesialis Saraf yang Bisa Bantu Mengatasi Insomnia dan pemilihan obat yang aman.
Obat untuk Mencegah Pengeroposan Tulang
Selain perubahan gaya hidup, pilihan obat tertentu dapat mencegah tulang keropos. Berikut adalah pilihan obat tersebut:
Bifosfonat bekerja dengan mengurangi aktivitas osteoklas, yang memperlambat pergantian tulang atau pengangkatan tulang tua dan meningkatkan kekuatan tulang dan kepadatan tulang. Beberapa bifosfonat, seperti Fosamax (alendronate) dan Actonel (risedronate), dikonsumsi sebagai tablet harian atau mingguan, sedangkan Boniva (ibandronate) diminum setiap bulan untuk mencegah dan mengobati keropos tulang. Konsumsi bifosfonat dapat menciptakan efek samping antara lain nyeri tulang, sendi, atau otot, mual, kesulitan menelan, dan mulas.
Obat yang termasuk hormon paratiroid adalah Forteo (teriparatide) dan Tymlos (abaloparatide), yang membantu tubuh membangun tulang baru. Penggunaan obat tersebut dilakukan dengan cara disuntikkan ke tubuh setiap hari selama 18 bulan hingga dua tahun.
Ini adalah obat yang dapat membangun kembali tulang dan berpotensi membalikkan osteoporosis. Keamanan jangka panjang obat ini masih belum jelas, yang merupakan salah satu alasan seseorang hanya dapat meminumnya selama dua tahun. Selama pengujian kedua obat ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tulang pada penelitian pada hewan.
Obat Insomnia yang Biasanya Diresepkan Dokter
Perlu diingat, obat-obatan di atas mengandung zat aktif yang berisiko menyebabkan efek samping berbahaya bila penggunaannya tidak tepat. Nah, berikut beberapa pilihan obat insomnia yang biasanya diresepkan dokter:
Obat insomnia terakhir yaitu Seremig 10 mg 10 Kaplet. Obat ini juga mengandung flunarizine.
Flunarizine adalah obat golongan antihistamin yang bekerja memblok reseptor H1 dan memblokir channel kalsium.
Selain untuk mengatasi gangguan tidur, kegunaan lain dari obat insomnia ini adalah sebagai terapi tambahan bagi pasien epilepsi. Kamu bisa mengonsumsi 1 tablet per hari.
Bila kamu memerlukan obat ini sebagai terapi jangka panjang, lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Kisaran harga: Rp25.900 per strip.
Dapatkan Seremig 10 mg 10 Kaplet di Toko Kesehatan Halodoc.
Selain meminum obat tidur, Ini Cara Mengatasi Insomnia yang Bisa Dilakukan agar cepat tertidur.
Sandepril 50 mg Tablet mengandung zat aktif Maprotiline Hcl 50 mg. Obat insomnia ini dapat mengobati gejala depresi yang disertai dengan atau pun tanpa insomnia.
Dengan efek sedasi yang tinggi, maka senyawa ini dapat membantu mengatasi gangguan tidur yang dialami.
Obat ini bisa saja digunakan untuk pengobatan lainnya dalam dosis yang lebih kecil. Contohnya, untuk mengobati dispepsia fungsional.
Obat ini masuk ke dalam purchasable controlled substance. Dengan kata lain, kepemilikan dan penggunaannya diatur dalam undang-undang.
Dapatkan Sandepril 50 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Selanjutnya, ada Valdres 25 mg 10 Tablet yang mengandung difenhidramin 25 mg. Umumnya, obat ini dapat digunakan untuk mengatasi kondisi mual.
Di samping itu, dokter kadang dapat meresepkannya untuk insomnia, antialergi, dan mencegah mabuk perjalanan.
Namun, obat insomnia hanya dapat digunakan sebagai terapi jangka pendek. Itu sebabnya obat ini harus digunakan di bawah pengawasan dokter.
Pastikan juga bahwa kamu selalu mendapatkan pengawasan langsung dari dokter selama mengonsumsi obat ini. Sebab, produk ini juga masuk ke dalam purchasable controlled substance.
Dapatkan Valdres 25 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Otede 4 Tablet adalah obat insomnia yang mengandung zat aktif difenhidramin 50 mg. Difenhidramin bekerja sebagai antagonis reseptor histamin H.
Gunanya adalah untuk membantu memperbaiki gangguan tidur yang dialami.
Dalam penggunaannya, tidak boleh sembarangan.
Dapatkan Otede 4 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Selain obat-obatan di atas, pilihan obat insomnia lainnya yaitu Unalium 5 mg 20 Tablet.
Unalium mengandung flunarizine 5 mg yang digunakan dalam pencegahan migrain, gangguan perifer, vertigo, dan gangguan vestibular.
Selain itu, obat ini juga bisa kamu konsumsi untuk mengatasi gangguan ritme tidur yang tidak teratur atau bermasalah.
Kamu bisa mengonsumsinya 1 tablet dua kali sehari, di pagi hari dan sebelum tidur.
Rentang harga: Rp116.000 – Rp181.000 per strip.
Dapatkan Unalium 5 mg 20 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Tips Aman Konsumsi Obat Tidur
Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi obat tidur, ingatlah tips aman ini supaya tidak ketergantungan dan kamu bisa tidur tanpa bantuan obat:
Itulah jenis obat insomnia yang biasanya diresepkan oleh dokter.
Perlu dipertegas, obat insomnia di atas harus didapatkan dengan resep dokter untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkannya.
Kamu bisa lakukan konsultasi dengan psikiater di Halodoc untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi insomnia.
“Mabuk saat perjalanan mudik dapat menyebabkan seseorang merasa mual, muntah, hingga pusing. Kamu bisa konsumsi obat mabuk perjalanan sebelum seperti Antimo, Dramamine, Primperan, dan Herbavomitz yang dapat dibeli di Halodoc.”
Halodoc, Jakarta – Tidak terbiasa melakukan perjalanan jarak jauh bisa menjadi salah satu penyebab kamu mengalami mabuk perjalanan. Terlalu banyak bergerak, main smartphone, hingga membaca di perjalanan juga dapat memicu kondisi ini. Mabuk perjalanan ditandai dengan rasa mual, muntah, pusing, hingga rasa tidak enak di perut.
Untungnya, ada obat mabuk perjalanan yang dapat dikonsumsi sebelum berangkat, sehingga kamu bisa menikmati perjalanan mudik yang menyenangkan saat lebaran nanti.
Mau tahu apa saja rekomendasi obat mabuk perjalanan paling ampuh? Ini pilihannya!
Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal untuk osteoporosis termasuk Prolia (denosumab) dan obat baru Evenity (romosozumab). Prolia diberikan melalui suntikan setiap enam bulan, dan bekerja dengan menghambat pematangan osteoklas, yang melindungi tulang dari degradasi dan memperlambat perkembangan penyakit.
Evenity adalah antibodi monoklonal yang merupakan terobosan dalam pengobatan osteoporosis, baik untuk membangun tulang maupun mengurangi pengeroposan tulang. Penggunaannya disuntikkan sebulan sekali selama setahun, dan bekerja dengan cara memblokir sclerostin, protein yang terlibat dalam remodeling tulang. Mengonsumsi evenity diduga dapat meningkatkan risiko masalah jantung dan stroke.
Terapi penggantian estrogen dilakukan untuk pencegahan osteoporosis karena peran hormon ini dalam memproduksi tulang. Sering kali pasien perempuan mulai menggunakan estrogen untuk pengobatan hot flash yang parah sekitar waktu menopause dan merasa lebih baik setelahnya.
Namun, ada kekhawatiran tentang peningkatan risiko kanker payudara dan masalah kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, stroke, dan pembekuan darah. Itulah sebabnya, direkomendasikan untuk menggunakan terapi estrogen ini dalam jangka pendek atau sesuai dengan rekomendasi dokter. Terapi estrogen tidak digunakan untuk mengobati laki-laki yang mengalami keropos tulang.
Kalsitonin adalah obat yang dulunya digunakan untuk masalah keropos tulang. Namun, untuk saat ini kalsitonin jarang diresepkan, karena ada kekhawatiran terjadi peningkatan risiko kanker terkait penggunaan kalsitonin jangka panjang.
Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini dokter akan memberikan rekomendasi dan mendiskusikan efek samping serta mempertimbangkan apakah efek sampingnya layak untuk hasil akhir pengobatan.
Konsultasikan masalah kesehatanmu lewat aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa buat janji ketemu dengan dokter di rumah sakit pilihan lewat Halodoc. Belum punya aplikasinya? Jangan ragu untuk download langsung ya!
Sebelum menentukan jenis pengobatan osteoporosis yang sesuai, dokter biasanya akan melakukan tes kepadatan tulang (bone densitrometri test) untuk memastikan atau memprediksi respons tubuh pasien. Hasil tes akan membantu dokter menentukan jenis obat osteoporosis yang tepat dalam meringankan gejala osteoporosis maupun mencegah patah tulang yang mungkin terjadi. Jadi, apa saja kira-kira obat-obatan untuk mengatasi gangguan sistem gerak yang dapat menjadi pilihan?